IMPIAN ADALAH AWAL DARI SEBUAH CITA CITA........
DENGAN DO'A, KETEKUNAN, KERJA KERAS, & PANTANG MENYERAH...........
AKAN KURENGKUH IMPIAN ITU MENJADI SEBUAH CITA CITA YANG BERBUAH KENYATAAN...............
PERTANIAN ORGANIK.........

ORGANIK IS MY LIVE

ORGANIK IS MY LIVE

Senin, 04 Januari 2010

EKSTRAK UNTUK ATASI SERANGAN HAMA

Ekstrak Tanaman Untuk Atasi Hama

Indonesia punya kekayaan keragaman hayati yang luar biasa. Jika digunakan secara optimal, hal itu akan memberikan lebih banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan.
Dari 37.000 spesies flora Indonesia yang telah diidentifikasi, baru sekitar satu persen yang dimanfaatkan untuk biopesti-sida..
Biopestisida yang diciptakan memiliki kegunaan mematikan, menghalau, serta menghambat perkembangan ulat dan serangga yang menjadi hama pada tanaman dan tempat penyimpanan makanan. Selain itu, juga meng-hambat penetasan telur pada keong mas yang kerap menjadi hama padi.
Sebagian tanaman yang diolah menjadi biopestisida merupakan tanaman yang banyak ditemukan dan dipelihara masyarakat. Khasiat ekstrak jahe dan temu putih untuk menghambat serangan ulat kubis (Plutella xylostella Linn). Daun kubis yang diberi ekstrak itu akan menjadi toksin atau racun yang mematikan ulat.
Ekstrak tanaman dari temu putih, biji nimba, daun kenanga, biji selasih, serta daun avokat yang masing-masing berfungsi mencegah serangan kutu pada tempat penyimpanan beras dan kacang-kacangan. Beberapa jenis kacang-kacangan, seperti kacang hijau, kedelai, kacang merah, dan kacang tanah, yang dilumuri ekstrak tersebut akan awet disimpan sampai enam bulan.
Khasiat serupa ditemukan pada tanaman bawang putih, bunga kemuning, kulit jeruk, lengkuas, kunyit, temu hitam, cabai merah, tembakau, dan kulit duku. Cairan ekstrak bunga kemuning bahkan efektif mematikan kumbang kacang hanya dengan kadar 1,12 persen.
Beberap ekstrak yang dihasilkan juga memiliki kegunaan lebih. Ekstrak bunga kenanga, lengkuas, jahe, kunyit, umbi bawang putih, dan daun nimba tidak menghambat perkecambahan benih kacang hijau sehingga aman untuk ditanam meskipun disimpan dalam waktu lama.
Pembuatan ekstrak tanaman dilakukan secara sederhana, meliputi metode tepung, rendam, pasta, dan campuran air. Pada ekstraksi jahe yang menggunakan metode tepung, rimpang jahe dibersihkan, dikupas, dan di-haluskan menjadi tepung. Kemudian, serbuk jahe dicampur dengan beras atau kacang-kacangan guna mempertahankan masa penyimpanan makanan tersebut.
Jahe juga bisa diolah melalui metode pasta. Jahe yang sudah dihaluskan dicampur air agar membentuk adonan, lalu dimasukkan ke kantong dan diperas. Ke dalam cairan perasan dicelupkan beras dan kacang-kacangan.
Campuran ekstrak serai wangi, biji nimba, dan lengkuas yang disemprotkan pada belalang kembara (Locusta migratoria) muda akan mematikan hama itu hanya dalam waktu sekitar 30 menit. Cairan ekstrak dari tiga tanaman tersebut meracuni jaringan sel serangga .
Ekstrak biji nimba yang memiliki daya untuk mematikan 70 persen telur keong mas yang banyak terdapat di daun padi dan tunggul-tunggul sawah. Ekstrak yang disemprot ke kumpulan telur keong mas merusak sel-sel telur dan memutus per-kembangbiakkan hewan yang kerap merusak tanaman padi itu.
Pencegahan hama kutu daun pada tanaman kacang pea, sejenis kacang kapri yang tumbuh di Jerman. Untuk keperluan itu, dapat memanfaatkan cairan ekstrak lengkuas.
“Ekstrak lengkuas bersiaft sistemik, diserap akar tanaman, dan dibawa ke jaringan daun. Ekstrak racun yang terkandung dalam daun akan mencegah serangan kutu daun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar